Tuesday, January 31, 2012

Asmaul Husna - Al-Muizz


A.    Pengertian Asmaul Husna
Menurut bahasa, Asmaul Husna Berarti nama-nama yang baik. Sedangkan, menurut istilah , asmaul husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah SWT. Sebagai bukti kemahaagungan dan kesempurnaan-Nya.


Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. ( Q.S.Al-A’raf:180 )


Al asma’al Husna ini jumlahnya ada 99 nama, dan barang siapa mau menghafalnya akan diperjanjikan masuk surga, sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut :


اِنَّ ِللهِ تِسْعًا وَتِسْعِيْنَ اِسْمًا مِائَةٌ اِلاَّ وَاحِدًا مَنْ اَحْصَاهَا دَخَلَ   الْجَنَّةَ   رٌ يُحِبُّ الْوِتْرُوِتْ اِنَّهُ

Artinya :

“Sesungguhnya Allah itu mempunyai 99 nama, yaitu seratus kurang satu, barang siap yang menghafalkannya dia akan masuk surga. Sesungguhnya dia itu witir (tidak genap) dia menyukai akan yang witir itu.” (HR. Baihaqi).



B.    Sepuluh Asmaul Husna

Kami akan membahas tentang Al-Muizz ( Allah yang maha Memuliakan )

Secara bahasa, Al-Muizz berarti yang maha Memuliakan. Secara istilah, Al-Muizz berarti segala kemuliaan menjadi milik Allah dan akan diberikan kepada kepada siapapun yang dikehendaki. Apabila Allah memberikan kemuliaan pada seseorang, maka beruntunglah orang tersebut. Namun sebaliknya, jika kehinaan yang diterima, maka rugilah. Oleh karena itu, setiap mukmin berhak untuk mendapatkan kemuliaan dengan jalan melakukan ketaatan dan menjauhi segala kemungkaran.


C.     Bukti Kebenaran Tanda-tanda kebesaran Melalui Sifat – sifat Allah Dalam Asmaul Husna

Al-Muizz
Allah memuliakan orang-orang yang jiwanya tenang sehingga mereka mengetahui keindahan kepada hadirat Allah SWT. Mereka diberi ketenangan hati sehingga tak lagi memerlukan apa-apa dari selain Allah. Mereka diberikan kekuatan dan dukungan sehingga bias mengendalikan wataknya. Allah juga memuliakan mereka di akhirat yakni dapat menemui-Nya. Allah akan memanggil mereka dan berfirman yang artinya “Wahai Jiwa yang Tenang kembalilah kepada Tuhanmu.”

Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, tidak semua orang mendapatkan kemuliaan dari Allah. Ada sebagian manusia yang mendapatkan kehinaan akibat perbuatan yang dilakukan. Allah SWT menyatakan dalam firmannya :

Artinya :
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mu'min) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu. ( Q.S. Al-Hadid/57:14 )
Seseorang bisa bangkrut dari usahanya, sebaliknya seseorang bisa meningkat atau meraih untung dari usahanya usahanya, bahkan ada seorang yang hanya berdagang nasi pecel, tapi ia dapat berangkat haji ke Baitullah, dan tidak sedikit orang yang hidup bergelimbang harta tapi hidupnya tidak bahagia, mengapa demikian? Karena Allah mengangkat derajat orang-orang yang sabar, karena Allah mengangkat derajat orang yang teraniaya, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah menghendaki, ini adalah sebagian contoh  dari kebesaran Allah melalui sifat-Nya Al-Muizz

D.   Perilaku Orang yang Mengamalkan Asmaul Husna
 Seorang yang mengamalkan sifat AL-MUI'IZZU, [Allah Yang Maha Memuliakan], maka dalam setiap langkah kehidupannya akan mencerminkan selalu mengingat kemuliaan dan keagungan Allah, serta menjaga harkat dan martabat manusia.



E.   Meneladani Sifat-sifat Allah yang terkandung dalam asmaul husna
Al-Muizz (yang maha memulyakan mahluk-Nya)            
Kita Sadar bahwa kemulyaan itu milik allah, karnanya jika kita menginginkan kemulyaan, maka untuk meneladani-Nya kita harus taat dan patuh kepadanya, niscaya allah akan menganugrahkan kemulyaan  kepada kita. Selain itu kita juga harus memulyakan orang tua kita karna mereka adalah orang yg paling berjasa dalam hidup kita, memulyakannya dengan berbakti pada kedua orang tua, tidak sesekali menyakitinya apalagi durhaka padanya. Dan janganlah engkau terlena oleh masa-masa kesenangan dan kelapangan ketika semua itu terjadi dengan melupakan Allah didalam kesenangan dan kebahagiaanmu, dengan menjadi sombong karena mengira bahwa dirimu lah penyebab keberhasilan dan keamananmu. Maka Pada saat itu kita harus ingat kepada sahabat iman yang lain, yaitu bersyukur (syukr), karena Allah menyukai orang-orang yang bersyukur.

No comments:

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner